About Me

Foto Saya
M Yaqub Mubarok
Alumni PP Ta'mirul Islam, Surakarta. Saat ini saya, dengan bantuan beasiswa PBSB dari kemenag, sedang menempuh studi S1 Konsentrasi Ilmu Falak di IAIN Walisongo Semarang.
Lihat profil lengkapku

Pengunjung

Siapakah Saya ?


Assalamu'alikum,
Mas Bro n' Mbak Sis ... !!!

Salam kenal (bagi yang belum kenal) Perkenalkan, nama saya Muhamad Yakub Mubarok, biasanya dipanggil orang-orang sekitar saya "Yakub"*

*dengan intonasinya masing2, misal: Yakub (keluarga n'kebanyakan orang), Ya'quub (pake mad tabi'i, => para asatidzah di Pondok), Yakob (pake "o"nya odol=> intonasi Rashit si anak pedalaman kalimantan), jekob/jek-Ap (temen2 MTs), dll-- ada pula yang manggil Jack, Mubarok, Barok, selain itu banyak juga yang manggil saya make julukan2 laen kayak : #tiiiiiit....# (maaf disensor). Whatever... bagaimanapun orang-orang manggil saya, saya ga terlalu mempeduliin, yang penting bisa hidup damai, akur, tentrem... ^_^ (kalo hidupnya gini kan, mau nyari utangan juga gampang, hehe)

Alumni Pondok Pesantren Ta'mirul Islam (PPTI) Surakarta, Pondok Pesantren modern yang berada di tengah-tengah kota Solo, yang menerapkan kurikulum sebagaimana yang diterapkan di PP Modern Darussalam Gontor, dengan beberapa perbedaan yang menjadi "Ciri khas" dari pondok kami dibanding pondok pesantren yang lain.

Terpaksa di-LULUS-kan pada tahun 2009 meskipun dengan kemampuan pas-pasan, setelah kurang lebih 4 (empat) tahun menjalani pendidikan di pondok tersebut. (mungkin kasihan kali yah, udah ketua-an, haha)

Terlahir ke dunia ini dalam keluarga yang sakinah, mawaddah dan rahmah --alhamdulillah ya Allah-- pada Jumat Pagi tanggal 22 Juni 1990, dari pasangan bapak Mundakir (seorang pengusaha tahu yang paling terkenal se-Indonesia, yang saya tahu ketika saya masih kecil) dan Ibu Kowiyah (Ibu rumah tangga yang paliing sayang ma anak2nya menurut saya,-- ya iya lah... wajar aja kalee, saya kan anaknya, hehe---).  Anak ke-3 (tiga) dari 5 (lima) bersaudara --anak tengah2 cuy--, mempunyai 1 (satu) kakak cowok n' 1 (kakak) cewek yang baiknya minta ampun sama adik2nya walaupun keduanya sudah berkeluarga, dan 2 (dua) orang adik yang sama2 nyebelin tapi ngangenin.

Tumbuh dan berkembang --kayak pohon aja-- di lingkungan pedesaan di kaki gunung Dieng, yang emang selain wilayahnya yang masih sangat asri, penduduknya juga masih sangat sederhana dan bersahaja. Kehidupan anak-anaknya pun masih tergolong sederhana. Layangan, kelereng sepak bola, nyeser (njaring ikan), mancing dan angon kambing; adalah kegiatan (baca: permainan) sehari-hari anak-anak di kampung kami (termasuk saya). Hingga kelas 5 SD, area jelajah saya kala itu baru meliputi sekolah, rumah, lapangan, sungai, kebon, sawah n' masjid saja.  Maka wajar apabila secara alami ketika itu saya terbentuk menjadi seorang anak yang lugu dan polos (baca: blo'on n' mudah dibo'ongin --tapi nggak ingusan lho yah..) selayaknya anak-anak kampung laennya.

Mulai mengenal kehidupan agak modern, ketika berkesempatan pindah sekolah ke salah satu SD di kota kabupaten. Yaitu ketika nama saya dapat tertulis dalam buku absensi siswa kelas enam SDN Wonosobo 9 (setelah ditolak dari SDN Wsb 1 dan 3 terlebih dahulu, hee). Sejak saat itu saya terpaksa berteman dengan para penghuni SD tersebut yang notabenenya merupakan anak-anak kota (yang insya allah nggak pernah anggon kambing).

Lulus dari SD, saya 'ditakdirkan' melanjutkan ke MTsN Wonosobo (setelah sebelumnya tertendang dari kualifikasi penerimaan siswa baru SMPN 1 Wonosobo). Namun justru selama 3 tahun disinilah, saya menemukan dunia saya (Back to Nature... !!!) karena hampir 80% penghuni sekolah ini adalah anak2 kampung seperti saya, hahaa

Satu lagi, karena sekolah kami tergolong sekolah MEWAH (mepet sawah), maka seringkali ketika ada waktu luang, saya dan teman2 saya (cowok tentunya) mandi di sungai dekat sekolah, yang bisa dibilang masih sangat jernih.

Selepas dari sekolah yang "Mewah" tadi, entah dapat ilham dari mana, atau kesambet malaikat apa (saya pun nggak tahu), saya memutuskan untuk melanjutkan pendidikan saya di Pondok Pesantren. Padahal sebelumnya punya gambaran mengenai pondok saja nggak. Bahkan sebelumnya disuruh ngaji di tempat Pak Lik (Paman) saja, saya susah banget. But, whatever... saya sangat bersyukur karena akhirnya, waktu itu saya memilih untuk mondok.

Seperti yang saya jelaskan sebelumnya, kurang lebih 4 (empat) tahun saya lalui masa muda saya --haha ternyata sekarang udah tua yah-- di Pondok Pesantren Ta'mirul Islam. Banyak kenangan yang tak terlupakan yang, mulai dari persahabatan, kepercayaan, kesetiaan, penghianatan dan juga kisah cinta anak remaja. Yang telah menjadi romantika tersendiri selama 4 (empat) tahun perjalanan hidup saya di pondok tercinta. Dan tanpa terasa semua itu secara perlahan telah banyak merubah saya dari anak lugu dan sedikit manja, menjadi seorang anak yang agak dewasa.

Saat ini saya mendapat kesempatan untuk menempuh pendidikan tinggi di Fakultas Syariah IAIN Walisongo Konsentrasi Ilmu Falak dengan beasiswa penuh dari Kementrian Agama (Kemenag) melalui program beasiswa PBSB-nya.

Saya menyadari bahwa ini merupakan amanat yang sangat berat, (disamping saya juga tidak menafikan, bahwa tawaran beasiswa berikut living cost-nya memang sangat menggiurkan). Satu hal yang menjadi saya yakini, meskipun saya belum bisa sehebat teman2 saya yang sama2 mendapat beasiswa serupa bahkan bisa dibilang jauh dari yang diharapkan. Saya insya allah tidak berhenti berharap dan terus berusaha untuk tetap bertahan menjalani amanat ini, bahkan hingga masa pertanggungjawaban (baca: pengabdian) nantinya pasca kelulusan. --hehe, malah curhat, udah aah... Melow2nya, bisa2 ntar malah jadi kayak D'Masiv--

Terakhir, doa dan dukungan orang-orang disekitar saya atau siapapun yang rela mendoakan dan mendukung saya sungguh sangat saya harapkan, dengan sebab itu semoga saya dapat tetap terus kuat menjalani amanat ini.

Cah Ndeso,

M. Yakub Mubarok 

3 Orang Protes:

dinda mengatakan...

Songong kamu jadi orang. Punya ilmu tapi akhlak minim. Sebelum kamu hapus post tentang fitnah yg kamu sebar. Sy tidak akan pernah memaafkan kamu! Semoga kamu diazab Allah!

dinda mengatakan...

Salam, yakob kamu masih ingat dengan saya?? Masya Allah ya kamu dengan tega menyebar fitnah di blog kamu dg hal2 yg berkaitan dengan saya. Saya baru tau hari ini dapat info, padahal 2012 kamu mempost tulisan tentang foz disemarang. Demi Allah saya tidak akan memaafkan kamu jika tulisan dan foto2 itu masih ada di blog kamu. Kamu orang terpelajar dan tentunya berilmu serta berakhlak, kamu bawa2 saya dg instansi pemerintah baznas dan menjatuhkan karakter saya di publik! Yaa publik! Dzolim kamu! Saya tunggu takjub dalam 1 hari untuk hapus itu semua. Jika tidak saya akan ke semarang ke lazisba atau temui ke kampus kamu. Saya tidak akan memaafkan apa yg pernah kamu utarakan di blog. Perlu kamu tau, usia boleh tua, tp akhlak sy tetap ada tidak seperti kamu. Salam, ini orang yg kamu jelek2an di blog kamu.

dinda mengatakan...

Salam, yakob kamu masih ingat dengan saya?? Masya Allah ya kamu dengan tega menyebar fitnah di blog kamu dg hal2 yg berkaitan dengan saya. Saya baru tau hari ini dapat info, padahal 2012 kamu mempost tulisan tentang foz disemarang. Demi Allah saya tidak akan memaafkan kamu jika tulisan dan foto2 itu masih ada di blog kamu. Kamu orang terpelajar dan tentunya berilmu serta berakhlak, kamu bawa2 saya dg instansi pemerintah baznas dan menjatuhkan karakter saya di publik! Yaa publik! Dzolim kamu! Saya tunggu takjub dalam 1 hari untuk hapus itu semua. Jika tidak saya akan ke semarang ke lazisba atau temui ke kampus kamu. Saya tidak akan memaafkan apa yg pernah kamu utarakan di blog. Perlu kamu tau, usia boleh tua, tp akhlak sy tetap ada tidak seperti kamu. Salam, ini orang yg kamu jelek2an di blog kamu.