About Me

Foto Saya
M Yaqub Mubarok
Alumni PP Ta'mirul Islam, Surakarta. Saat ini saya, dengan bantuan beasiswa PBSB dari kemenag, sedang menempuh studi S1 Konsentrasi Ilmu Falak di IAIN Walisongo Semarang.
Lihat profil lengkapku

Pengunjung

Maaf Bu Dosen, Saya Salah Ngasih Judul...

Selasa Pagi 27 Desember 2011,  pukul 06.55 WIB -- Akhirnya selesai juga tugas mata kuliah Sejarah Peradaban Islam. Setelah hampir satu hari satu malam saya puas 'berpesta' dengan buku-buku referensi dan laptop kesayangan saya.
Mata kuliah Sejarah Peradaban Islam (SPI) adalah salah satu mata kuliah yang saya ambil (baca: dapet, soalnya udah paketan) di semester V ini. Makul ini diampu oleh Bu Anthin Lathifah, yang lebih dikenal dikelas saya dengan nama Bu Badri, kenapa? karena rujukan utama beliau adalah buku SPI karangan Badri Yatim. Sebagaimana kebanyakan dosen IAIN WS, Bu Anthin pun menerapkan sistem presentasi makalah disetiap pertemuannya (yaitu dengan membagi kelas menjadi beberapa kelompok sesuai dengan jumlah Bab bahasan yang ada dalam silabi Makul Tsb. kemudian kelompok-kelompok tersebut secara bergantian mempresentasikannya sesuai dengan jatah mereka). Namun bedanya dalam kuliah beliau, pembuatan makalah merupakan tugas individu, jadi meskipun dalam presentasinya telah dibuat kelompok tapi makalahnya harus dibuat sendiri-sendiri oleh setiap anak. It's Oke, dosen-dosen sebelumnya juga ada yang menerapkan sistem tersebut.
Kebetulan ketika pembagian kelompok, saya mendapat bahasan terakhir, mengenai Peradaban Islam di Indonesia. Dampaknya, selama ini saya jadi selalu berfikir, "ahh.. terakhir, masih lama, nyantai dulu... "
Namun tanpa terasa semester V udah hampir habis, dan sampai pula diriku kepada pertanggungjawabanku atas tugas makalah tersebut.
Sebenarnya sejak 2 minggu sebelum presentasi, saya sudah mulai mewanti-wanti diri saya sendiri. Namun apa daya, teori klasik tetap berlaku, bahwa "Tingkat Kerajinan Seseorang berbanding terbalik dengan Jatah Waktu yang tersisa". Hingga hari Sabtu pagi (24/12/11) tiga hari sebelum presentasi, pintu hati saya sama sekali belum terketuk. Baru pada sabtu sorenya saya mulai "tertarik" menyentuh buku-buku referensi. 
Mulai menyentuh buku bukan berarti saya sudah mulai mengerjakan, oh tidak itu salah besar. Faktanya, selama dua hari (Sabtu-Ahad) saya hanya membolak-balik halaman demi halaman dari buku2 tersebut (itu  pun cuma sebentar-sebentar) tanpa tersentuh untuk menuliskan satu kalimat pun isi dari apa yang telah saya  pelajari tersebut. Hingga akhirnya, Senin pagi, ketika saya bangun dari tidur pagi saya, barulah pada saat itu saya mulai tersadarkan diri bahwa dateline sudah didepan mata.
Bermodalkan buku-buku kuno (udah pada berdebu soalnya) pinjaman dari perpus Institut dan buku-buku referensi koleksi teman-teman satu pondok ditambah sebuah modem butut, akhirnya dengan sangat terpaksa  saya mulai mengerjakan makalah tersebut.
Mengambil Start pada pukul 09.30 pagi, makalah tersebut lagi-lagi harus menerima takdirnya untuk jadi korban berikutnya sistem SKS andalan saya. Tanpa tidur malam, hanya dengan beberapa kali istirahat dan berkali ditinggal FB-an. Akhirnya makalah sebanyak 25 halaman dapat saya selesai pada pukul 06.55 esok paginya. ---lego banget rasane---
***
Pukul 10.30 pagi menjelang siang. Detik-detik menuju 'eksekusi' makalah. Rasa kantuk terus menyerang. Namun demikian entah mengapa pagi itu saya sangat semangat. Mungkin karena efek dari 'perjuangan' hebat yang saya rasakan dari kemarin semakin menggelora, apalagi pagi sebelumnya saya agak diuji sama proses pencetakan makalah (ngeprint + ngephotocopy) yang agak mirip sinetron. Dan mungkin saja salah satu scene dari rentetan drama pencetakan makalah itulah yang berhasil meledakkan semangat saya pagi itu. Apa itu? haha ada deh...
 Sekitar 10 menit menunggu, akhirnya bu Anthin Lathifah, dosen SPI kami, memasuki ruangan kelas.Tidak seperti biasanya yang langsung mempersilahkan para pemakalah memulai presentasinya, kali ini justru beliau memberikan prolog terlebih dahulu mengenai tema bahasan kami pada pagi itu. Hati saya pun mulai berfirasat buruk.
Dan benar saja firasat saya tersebut. Dalam prolognya, bu Anthin menyinggung mengenai sub-sub bahasan yang akan dibahas dalam tema bahasan kali ini, parahnya ternyata makalah saya JAUH dari arah pembahasan yang diinginkan dalam silabi mata kuliah ini.  Mungkin karena kurangnya komunikasi atau memang ke-sok tahu-an kami ketika mengerjakan makalah tersebut, dari ketiga pemakalah, hanya SATU orang saja yang makalahnya sesuai dengan manual (baca: silabi). Selebihnya bisa ditebak (saya dan teman saya yang lain), justru melenceng sekali dari 'kiblat' pembahasan materi kami.
Sudah terlanjur kepalang, dan nggak mungkin mundur lagi, akhirnya kami berdua tetap mempresentasikan makalah kami sesuai dengan apa yang telah kami kerjakan. Hasilnya, kami pun mendapat 'kehormatan' untuk REVISI TOTAL sebagai penghargaan atas ke-ngawur-an kami.
 *tamat*

Eits.... eits.... tunggu dulu bro.. !! bentar... bentar... Ada yang ganjil dengan postingan ini, koq judul sama isinya nggak sinkron yah... mana bagian yang mbahas masalah "Salah nulis Judulnya" ???
Kata siapa nggak sinkron, kan' makalah kami itu temanya "Peradaban Islam di Indonesia" yang mana seharusnya isinya mencakup sejarah peradaban umat Islam dan perannya sejak awal masuknya Islam di Indonesia hingga saat ini. Namun, kami justru hanya membahas mengenai kerajaan-kerajaan Islam (dengan amat sangat detail tentunya) yang berdiri pada masa awal penyebaran Islam di Nusantara saja.
Oleh karena itu, dengan pembahasan yang terbatas pada kerajaan-kerajaan Islam zaman bahoela seperti itu, (kata bu Anthin) tidak cocok namanya kalo dikasih judul "Sejarah Peradaban Islam di Indonesia".
heem.... mungkin lebih cocok dikasih judul "Sejarah Peradaban Islam di Indosiar" kali yah bu..?? hee, Soalnya isi makalah saya kalo dilihat2 ternyata nggak jauh beda sama Film2 yang ada di Indosiar, cuma bedanya, kalo di makalah saya nggak ada burung elang raksasa, ular naga ataupun siluman buaya, heee

THIS IS THE PAPER THAT I TOLD BEFORE

0 Orang Protes: