About Me

Foto Saya
M Yaqub Mubarok
Alumni PP Ta'mirul Islam, Surakarta. Saat ini saya, dengan bantuan beasiswa PBSB dari kemenag, sedang menempuh studi S1 Konsentrasi Ilmu Falak di IAIN Walisongo Semarang.
Lihat profil lengkapku

Pengunjung

OK... I'm 22 years Now !!

Alhamdulillah bini'matihi tatimussholihat...
Rasa syukur tak henti-hentinya aku ucapkan kepada Sang Pemberi Usia manusia, yang dengan kemurahannya masih memberi hamba yang hina ini, jatah umur di dunia ini, yang dengannya semoga saya dapat mempergunakan untuk dapat menjadi lebih baik dan lebih baik lagi.

Hari Jumat, 22 Juni tahun 2012, dengan umur 22 tahun, terdengar sangat istimewa (setidaknya menurutku sendiri). Bagaimana tidak 22 tahun yang lalu di tanggal yang sama, tanggal 22 Juni dan di hari yang sama pula hari Jumat, atas izin Allah Swt. aku terlahir didunia ini. Dengan disambut tawa bahagia ayah dan ibuku, kakak-kakakku serta sanak keluarga, mulai hari itu aku mulai menjalani takdirku sebagai seorang manusia. Hari ulang tahun yang sama dengan hari kelahiranku, terlebih hari Jumat merupakan sayyidul ayyam, hari yang paling istimewa bagi umat Islam, hal tersebutlah yang merupakan salah satu penyebab aku merasa hari ini sangat istimewa.

Selain itu, umur 22 tahun, yang kebetulan sama dengan tanggal kelahiran aku, 22 Juni, juga menjadi hal istimewa lainnya pada ulang tahunku kali ini. Meskipun terlihat istimewa, angka 22 pada hari ini sebenarnya aku rasakan seperti sebuah teguran bagiku. Ya... angka 2, indentik dengan hal yang berpasangan, terlebih disini jelas-jelas diperkuat kembali, angka 2 dalam nominal 22 masih dipasangkan lagi dengan angka 2 lainnya, yang pertama puluhan dan yang kedua merupakan satuan. Tak berhenti disitu, umur 22 tahun pada tanggal 22 Juni semakin memperkuat kesan berpasangan tersebut.

Lalu apa yang dapat saya ambil dari umur 22 tahun pada tanggal 22 Juni tersebut? sedangkan aku sendiri saat ini justru belum memiliki pasangan lagi. setelah putus kurang lebih 1 tahun lalu.
Apakah itu artinya aku perlu mencari PACAR lagi ??

Oh.... tidak, aku sama sekali sudah tidak ingin berpacaran (meskipun sejujurnya kadang nafsu merasa iri dengan orang-orang berpacaran, tapi hati sudah enggan dengan hal tersebut). Sudah tak menarik lagi bagiku keindahan semu yang ditawarkan kata kerja yang berasal dari kata benda berimbuhan "-an" tersebut.
Mungkin jika diperbolehkan menafsirinya, aku rasa itu merupakan teguran bagiku, bahwa sesungguhnya umurku telah mencapai umur yang seharusnya seseorang telah dinilai pantas dan mampu untuk dapat hidup berpasangan, bukan lagi sekedar berpasangan secara semu dengan label PACARAN, tapi jauh dari itu semua, melainkan berpasangan secara Halal Thayyiban yakni dengan per-NIKAH-an.

Berarti itu artinya aku harus segera menikah di usia ini juga??
bukan... bukan itu maksudnya, terlalu sederhana jika menyimpulkan demikian. Menurut pandanganku lebih lanjut, karena umurku telah mencapai umur yang seharusnya sudah pantas dan mampu menikah, itu sebenarnya merupakan teguran bagiku apakah perilaku dan sifat-sifatku saat ini apakah sudah mencerminkan seseorang yang usianya dianggap telah pantas dan mampu hidup berkeluarga (menikah) ataukah belum?. Jika belum, maka sudah sewajarnya diriku untuk segera menginstropeksi diri untuk segera merubah sifat dan perilaku yang tidak sepantasnya lagi di usia ini. Sehingga sedikit demi sedikit aku bisa mencapai keadaan psikologis yang semestinya, sesuai dengan usiaku.

Terakhir semoga dengan bertambahnya umurku ini, dapat menjadikan diriku pribadi yang lebih baik lagi dari sebelum-sebelumnya. Amiin...

Nb: owh yah... bagi yang nggak setuju sama pendapat2ku diatas, nggak usah diambil pusing yah, itukan cuma pendapat aja. Take easy yah sob...  OK..!!

0 Orang Protes: