About Me
- M Yaqub Mubarok
- Alumni PP Ta'mirul Islam, Surakarta. Saat ini saya, dengan bantuan beasiswa PBSB dari kemenag, sedang menempuh studi S1 Konsentrasi Ilmu Falak di IAIN Walisongo Semarang.
Pengunjung
Satu Logo Sejuta Cerita
Bagi siapapun yang pernah mondok di Ponpes Ta'mirul Islam (PPTI), entah itu alumni maupun alumnus (alumni tidak lulus), entah itu yang mondok cuma satu hari maupun yang mondok sampai sepuluh tahun (emang ada??). Insya Allah, pasti akan mengenal logo diatas.
Ya... Logo tersebut adalah logo Organisasi Ta'mirul Islam (OSTI), sebagaimana yang tertulis dengan jelas dalam logo tersebut.
Ya... Logo tersebut adalah logo Organisasi Ta'mirul Islam (OSTI), sebagaimana yang tertulis dengan jelas dalam logo tersebut.
Lalu ada apa dengan logo tersebut mbah??
Dengan logo tersebut mungkin tidak ada yang perlu dipermasalahkan, karena sebagaimana kebanyak logo, pasti mempunyai arti yang positif, yang mungkin bagi anak-anak PPTI tanpai dijelaskan kembali pun mereka sudah paham.
Logo tersebut menjadi Istimewa, tidak lain adalah karena Organisasi pemilik logo tersebut. OSTI, organisasi pemilik penuh logo tersebut, bukanlah sembarangan organisasi biasa. OSTI bukan seperti OSIS disekolah-sekolah umum, bukan pula seperti organisasi formal lainnya yang ada diluar. Jauh dari itu semua, OSTI lebih pantas disamakan dengan sebuah pemerintahan suatu negara, namun dalam skala yang lebih kecil yakni lingkungan PPTI saja.
Sebagai organisasi yang mempunyai peran layaknya pemerintahan, OSTI pun mempunyai susunan "pemerintahan" mulai dari presiden hingga menteri-menteri beserta departemen-departemennya, tak ketinggalan juga kepala-kepala daerahnya. OSTI mempunyai pimpinan yang biasa disebut dengan Presiden OSTI (dahulu Ketua OSTI), kemudian dibawahnya terdapat departermen-departemen yang dibawahi oleh menteri-menteri (dahulu ketua bagian/ketua departermen). Terdapat 9 departermen di OSTI (kalo nggak salah), yaitu departermen keamanan, departermen pendidikan dan pengajaran, departermen kesehatan, departermen logistik (dulu bagian dapur), departermen akomodasi, departermen kesenian, departermen olah raga, departermen penerangan dan departermen kepramukaan. Departermen-departermen tersebut memiliki tugas sendiri-sendiri sesuai dengan bidangnya. Kemudian diranah yang lebih bawah, terdapat pimpinan daerah beserta perangkatnya. Pemerintahan daerah tersebut dikenal dengan Rayon dipimpin oleh ketua Rayon dan dibantu oleh 2 departermen; keamanan rayon dan kesehatan rayon.
Sebagai organisasi yang mempunyai peran layaknya pemerintahan, OSTI pun mempunyai susunan "pemerintahan" mulai dari presiden hingga menteri-menteri beserta departemen-departemennya, tak ketinggalan juga kepala-kepala daerahnya. OSTI mempunyai pimpinan yang biasa disebut dengan Presiden OSTI (dahulu Ketua OSTI), kemudian dibawahnya terdapat departermen-departemen yang dibawahi oleh menteri-menteri (dahulu ketua bagian/ketua departermen). Terdapat 9 departermen di OSTI (kalo nggak salah), yaitu departermen keamanan, departermen pendidikan dan pengajaran, departermen kesehatan, departermen logistik (dulu bagian dapur), departermen akomodasi, departermen kesenian, departermen olah raga, departermen penerangan dan departermen kepramukaan. Departermen-departermen tersebut memiliki tugas sendiri-sendiri sesuai dengan bidangnya. Kemudian diranah yang lebih bawah, terdapat pimpinan daerah beserta perangkatnya. Pemerintahan daerah tersebut dikenal dengan Rayon dipimpin oleh ketua Rayon dan dibantu oleh 2 departermen; keamanan rayon dan kesehatan rayon.
OSTI melalui struktur pemerintahannya tersebut, setiap hari diharuskan mengurusi dan mengawasi para santri dari mulai bangun tidur sampai mereka tidur lagi, 24 jam dalam sehari, 7 hari dalam satu minggu, selama satu periode yakni 1 tahun masa jabatan.
Tugas yang sedemikian beratnya harus dilaksanakan oleh para pengurus OSTI dengan penuh tanggung jawab, yang notabene-nya adalah masih berstatus santri pula. Para pengurus OSTI bukanlah ustadz-ustadz yang telah berumur dan telah matang. Para pengurus OSTI adalah santri-santri senior yang masih dalam usia remaja, mereka pun masih bersekolah sebagaimana para anggoranya. Oleh karena itu, diharapkan dengan adanya tanggung jawab mereka sebagai pengurus, dapat melatih mereka untuk dapat berfikir dan bertindak dewasa, agar ketika sudah lulus nanti lebih siap terjun ke masyarakat.
Bagi santri PPTI, keberadaan OSTI dalam lingkungan PPTI tentunya telah memberikan arti tersendiri bagi mereka, baik mereka yang kedudukkannya masih a'dho' (anggota) maupun yang pernah atau masih menjadi munadzomah (pengurus). yang pernah menjadi a'dho' setidaknya pasti mempunyai cerita ketika mereka harus dihukum pengurus karena melanggar peraturan, dan yang menjadi munadzomah tentunya mempunyai kisah ketika mereka harus bersusah payah mengemban tugas sebagai pengurus.
Bagi santri PPTI, keberadaan OSTI dalam lingkungan PPTI tentunya telah memberikan arti tersendiri bagi mereka, baik mereka yang kedudukkannya masih a'dho' (anggota) maupun yang pernah atau masih menjadi munadzomah (pengurus). yang pernah menjadi a'dho' setidaknya pasti mempunyai cerita ketika mereka harus dihukum pengurus karena melanggar peraturan, dan yang menjadi munadzomah tentunya mempunyai kisah ketika mereka harus bersusah payah mengemban tugas sebagai pengurus.
Santri PPTI dan OSTI, telah melahirkan berjuta cerita suka duka kehidupan pesantren di lingkungan PPTI.
Kawanan:
Oh Pondokku,
Sketches of My Life
Langganan:
Posting Komentar (Atom)

0 Orang Protes:
Posting Komentar