About Me
- M Yaqub Mubarok
- Alumni PP Ta'mirul Islam, Surakarta. Saat ini saya, dengan bantuan beasiswa PBSB dari kemenag, sedang menempuh studi S1 Konsentrasi Ilmu Falak di IAIN Walisongo Semarang.
Pengunjung
Senja di Islamic Center
2 Mei 2012
Siang menjelang sore, udara Semarang semakin terasa panas. Saya yang memang sudah tertidur dari sebelum zawal, akhirnya terbagunkan oleh sengatan Matahari yang mulai menerobos jendela kamar saya. Dalam keadaan setengah sadar saya coba dekati Handphone Sony Aspen saya yang masih tersambung dengan colokan listrik (lagi di charge maksudnya). Saya lihat ada 2 pesan masuk. Belum sempat memeriksa pesan tersebut, saya terlebih dahulu terkagetkan karena jam telah menunjukkan pukul 14.35. Tanpa pikir panjang, saya pun segera bergegas mengambil air wudlu.
# Jangan bilang kalo saya terlihat keren gara2 bangun tidur langsung ngambil wudlu, itu tidak lain saya lakukan karena belum sholat dhuhur, takut keburu masuk waktu ashar. heee....
# Jangan bilang kalo saya terlihat keren gara2 bangun tidur langsung ngambil wudlu, itu tidak lain saya lakukan karena belum sholat dhuhur, takut keburu masuk waktu ashar. heee....
Nggak seperti biasanya, siang ini memang terasa amat sangat melelahkan sekali. Ehm.... Sebenarnya nggak lelah-lelah amat sih, lebih tepatnya ngantuk berat. Ya.. ngantuk berat, akibat semalaman "terpaksa" ngerjain tugas makalah individu Islam dan Budaya Jawa (IBJ), ngejar deadline soalnya harus dikumpulin pagi tadi. (JANGAN DITIRU YAH, Adegan tersebut hanya boleh dilakukan oleh para Professional, heee).
Pukul 07.25 WIB, akhirnya setelah perjuangan semalam suntuk, akhirnya makalah IBJ selesai juga, lumayan dapat 16 halaman. Namun, perjuangan hari ini nggak selesai sampai disini, masih ada serentetan tantangan lain yang kudu dihadapi hari ini dikampus.
Pukul 07.25 WIB, akhirnya setelah perjuangan semalam suntuk, akhirnya makalah IBJ selesai juga, lumayan dapat 16 halaman. Namun, perjuangan hari ini nggak selesai sampai disini, masih ada serentetan tantangan lain yang kudu dihadapi hari ini dikampus.
At Campus
Jam Pertama; Alhamdulillah, makalah IBJ bisa selesai sesuai target (sebenarnya nggak tepat2 amat sih, soalnya tadi ngumpulinnya juga telat, heee).
Jam Kedua; Sayangnya karena terfokus dengan makalah tersebut, akhirnya saya kelupaan kalo ternyata juga ada UTS Fiqh Munakahat. Akhirnya, dengan hanya berbekal doa + sebiji bolpen, lagi-lagi saya harus "terpaksa" menghadapi UTS. Mengenai hasil, jangan ditanya yah... heee
Jam Ketiga; Alhamdulillah, karena bertepatan hari Pendidikan Nasional, pihak fakultas mengadakan Refleksi Peringatan Hardiknas. Akibatnya, kuliah Laboratorium Falak kosong karena dosen tercinta Pak Slamet Hambali harus menghadiri acara tersebut. Oleh karena itu, setelah selesai sarapan pagi, saya memilih cepat-cepat pulang ke Pondok untuk segera meng-kapar-kan diri, yang selain emang udah nggak kuat nahan ngantuk, juga demi penyembuhan "cedera otak" gara-gara UTS dadakan tadi.
***
Kembali ke cerita awal.
Selepas sholat dhuhur, kemudian saya buka pesan di hape saya yang tadi belum sempat terbaca. Ternyata pesan tersebut dari Fadilah, yang isinya intinya dia lagi nggak enak badan, jadi nggak bisa ikut nemuin Fita sore ini. Fita sahabat saya yang sekarang kuliah di UNS, kebetulan sedang di Semarang , tepatnya di Islamic Center Manyaran. Beserta beberapa temannya, Fita mewakili UNS dalam perlombaan MTQ se-Jateng ditempat tersebut.
Karena memang sudah lama nggak ketemu, bahkan Lebaran kemarin pun kami belum sempat ketemu, karena dia kebetulan sedang mengikuti program pertukaran pelajar di Mesir. Akhirnya saya berencana ngejenguk dia bareng anak-anak ETERNAL yang kuliah di IAIN WS.
Oleh karena itu, siang tadi (sebelum tak tersadarkan diri), saya coba sms anak2 Eternal zona IAIN WS. Namun sayang, ternyata hasilnya, sore ini saya belum bisa "menghimpun" mereka. Fadilah sedang sakit, Sauqi kebetulan sedang ngejar deadline tugas, sedangkan Najib entah bagaimana kabarnya, karena nggak ada balasan darinya (entah mungkin saja sms saya yang tidak masuk atau ada kendala lain).
Selama beberapa saat, saya sempat dibingungkan antara tetap berangkat atau tidak. Bingung, karena jika saya berangkat artinya saya harus berangkat sendiri, dan mungkin itu akan membuat Fita kecewa. Tapi, kalaupun saya nggak berangkat, saya sudah terlanjur janji sama Fita, dan bisa jadi pilihan yang kedua ini malah bakalan lebih membuat dia kecewa.
Tak lama kemudian ada sms masuk, ternyata dari Fita, dia menanyakan kepastian jadi atau nggaknya saya ke Islamic Center. Akhirnya saya jelaskan keadaan sebenarnya saat itu. Tanpa terlihat ada rasa kecewa, Fita justru menjawab santai, "Pak dhe... pak dhe... kq rempong bgt sih?? dbikin easy ja lgi, klo emg jdi, tgl ksni ja lgi. tpi btw ntar mbkny gk cemburu kn??". Membaca sms balasan tersebut, saya malah jadi pengen ketawa sendiri, mengapa? yah karena emang kalo dipikir betul juga kata Fita, saya ini emang seringkali mendramatisir keadaan, suka meribetkan diri sendiri, padahal sebenarnya kalo dibikin easy aja malah lebih menyenangkan. Gek diakhir sms-nya itu nyindirnya dalem banget lagi. Dia 'kan udah tahu kalo saya ini udah lama nge-JOMBLO. Masih nanyain githu-an pula.... #nyesek.
Seusai sholat ashar, dengan mengendarai motor pinjaman dari Kak Amar, saya segera meluncur ke Islamic Center. Sekitar pukul 04.15 saya sampai komplek Islamic Center, ditempat inilah kurang lebih 2,5 tahun yang lalu, saya menjalani hari-hari pertama di Semarang, ditempat ini pertama kali saya bertemu dengan orang-orang yang saat ini telah menjadi keluarga saya di Semarang dan ditempat ini pula pertama kalinya saya mengenal seseorang yang selalu membuat saya kagum hingga detik ini.
Kembali ke cerita, tak beberapa lama kemudian setelah saya beritahukan kalo saya telah sampai komplek Islamic Center, Fita keluar dari penginapannya, menuju ke arah masjid Baiturrahman 2, tempat saya memarkirkan motor yang saya kendarai.
Seperti biasa, dia datang dengan senyuman khas-nya. Senyuman tulus miliknya yang membuat siapapun merasa nyaman ketika bertemu dengannya, bahkan seseorang yang baru mengenalnya pun seakan merasa akrab ketika melihat senyumannya. Yah... mungkin itulah salah satu kelebihan "bawaan lahir" yang dimiliki cewek smart ini. Dengan senyuman saktinya ditambah dengan keahliannya merangkai kata, pantas saja kalo dia dengan mudahnya mempunyai teman akrab dimana-mana. Terlebih dia juga dikenal pintar mencari topik pembicaraan sesuai dengan lawan bicaranya, sehingga siapapun kalo ngobrol sama dia tuh gak pernah ada habisnya, ada saja topik menarik yang dia bahas. (setidaknya itulah yang saya ketahui dan saya rasakan selama mengenalnya)
Di depan Masjid Baiturrahman 2, sebagaimana layaknya teman akrab yang sudah lama tidak bertemu, kami pun ngobrol ngalor-ngidul dengan topik yang berganti-nganti, dari cerita-cerita klasik ketika masih dipondok dulu hingga cerita tugas-tugas kuliah.
Tanpa terasa, hampir 2 jam kali bercengkrama, langit semakin memerah, sang mentari pun semakin mendekati tempat peristirahatnya. Tak lama kemudian adzan magrib berkumandang. Akhirnya kami pun mengakhiri keakraban kami sore itu. Setelah berpamitan, Fita pun kembali ke penginapannya dan saya memilih masuk ke masjid terlebih dahulu untuk sholat magrib sebelum kembali ke Pondok Daarun Najaah.
Saya nggak punya Fotonya Fita, tapi mungkin salah fotonya di FB ini yang bareng 2 teman saya yang lain, bisa mewakili penampakannya. (susah sekali nyari fotonya yang close up n' sendirian, kebanyakan yang dia upload di FB, diambil dari jarak jauh semua)
Tak lama kemudian ada sms masuk, ternyata dari Fita, dia menanyakan kepastian jadi atau nggaknya saya ke Islamic Center. Akhirnya saya jelaskan keadaan sebenarnya saat itu. Tanpa terlihat ada rasa kecewa, Fita justru menjawab santai, "Pak dhe... pak dhe... kq rempong bgt sih?? dbikin easy ja lgi, klo emg jdi, tgl ksni ja lgi. tpi btw ntar mbkny gk cemburu kn??". Membaca sms balasan tersebut, saya malah jadi pengen ketawa sendiri, mengapa? yah karena emang kalo dipikir betul juga kata Fita, saya ini emang seringkali mendramatisir keadaan, suka meribetkan diri sendiri, padahal sebenarnya kalo dibikin easy aja malah lebih menyenangkan. Gek diakhir sms-nya itu nyindirnya dalem banget lagi. Dia 'kan udah tahu kalo saya ini udah lama nge-JOMBLO. Masih nanyain githu-an pula.... #nyesek.
Seusai sholat ashar, dengan mengendarai motor pinjaman dari Kak Amar, saya segera meluncur ke Islamic Center. Sekitar pukul 04.15 saya sampai komplek Islamic Center, ditempat inilah kurang lebih 2,5 tahun yang lalu, saya menjalani hari-hari pertama di Semarang, ditempat ini pertama kali saya bertemu dengan orang-orang yang saat ini telah menjadi keluarga saya di Semarang dan ditempat ini pula pertama kalinya saya mengenal seseorang yang selalu membuat saya kagum hingga detik ini.
Kembali ke cerita, tak beberapa lama kemudian setelah saya beritahukan kalo saya telah sampai komplek Islamic Center, Fita keluar dari penginapannya, menuju ke arah masjid Baiturrahman 2, tempat saya memarkirkan motor yang saya kendarai.
Seperti biasa, dia datang dengan senyuman khas-nya. Senyuman tulus miliknya yang membuat siapapun merasa nyaman ketika bertemu dengannya, bahkan seseorang yang baru mengenalnya pun seakan merasa akrab ketika melihat senyumannya. Yah... mungkin itulah salah satu kelebihan "bawaan lahir" yang dimiliki cewek smart ini. Dengan senyuman saktinya ditambah dengan keahliannya merangkai kata, pantas saja kalo dia dengan mudahnya mempunyai teman akrab dimana-mana. Terlebih dia juga dikenal pintar mencari topik pembicaraan sesuai dengan lawan bicaranya, sehingga siapapun kalo ngobrol sama dia tuh gak pernah ada habisnya, ada saja topik menarik yang dia bahas. (setidaknya itulah yang saya ketahui dan saya rasakan selama mengenalnya)
Di depan Masjid Baiturrahman 2, sebagaimana layaknya teman akrab yang sudah lama tidak bertemu, kami pun ngobrol ngalor-ngidul dengan topik yang berganti-nganti, dari cerita-cerita klasik ketika masih dipondok dulu hingga cerita tugas-tugas kuliah.
Tanpa terasa, hampir 2 jam kali bercengkrama, langit semakin memerah, sang mentari pun semakin mendekati tempat peristirahatnya. Tak lama kemudian adzan magrib berkumandang. Akhirnya kami pun mengakhiri keakraban kami sore itu. Setelah berpamitan, Fita pun kembali ke penginapannya dan saya memilih masuk ke masjid terlebih dahulu untuk sholat magrib sebelum kembali ke Pondok Daarun Najaah.
Saya nggak punya Fotonya Fita, tapi mungkin salah fotonya di FB ini yang bareng 2 teman saya yang lain, bisa mewakili penampakannya. (susah sekali nyari fotonya yang close up n' sendirian, kebanyakan yang dia upload di FB, diambil dari jarak jauh semua)
Dari Kanan: Dewi, Fita (Tengah), Puspa.
cakep yah... ramah, baik hati, smart lagi.
--Senja di Islamic Center--
cakep yah... ramah, baik hati, smart lagi.
--Senja di Islamic Center--
Kawanan:
Sketches of My Life
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 Orang Protes:
Posting Komentar